CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Saturday, July 31, 2010

"DAJJAL" TELAH "MUNCUL" DI KHURASAN, INDIA SELATAN





Inilah sebagian dari tanda-tanda akhir zaman. Bahwa telah muncul "Dajjal" bernama Sai Baba, dia lahir dan tinggal di Desa Nilayam Puthaparti, wilayah timur Khurasan, tepatnya India Selatan. Merujuk pada riwayat hadist dari Jamiu at Tirmidzi,

"Rasulullah SAW bersabda kepada kami, Dajjal akan keluar dari bumi ini di bagian timur bernama Khurasan"

Maka boleh jadi yang dimaksud Rasulullah SAW tersebut ialah benar adanya. Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi SAW. bersabda: "Hari Kiamat tidak akan datang hingga 30 Dajjal (pendusta) muncul, mereka semua berdusta tentang Allah dan Rasul-Nya. "



Dan Sai Baba ini bisa jadi adalah salah satu dari 30 dajjal-dajjal kecil yang akan membuka jalan bagi munculnya al-Masih al-Dajjal (Dajjal nantinya akan berperang dengan Imam Mahdi dan di bunuh oleh nabi Isa bin Maryam).


SIAPA SAI BABA ITU DAN BAGAIMANA CIRI-CIRI DAJJAL MENURUT RASULULLAH SAW?

-Laki-laki ini memiliki kemampuan menghidupkan orang mati,
-Menyembuhkan orang lumpuh dan buta,
-Bahkan mampu menurunkan hujan dan mengeluarkan tepung dari tangannya.
-Ia juga mampu berjalan melintasi belahan bumi dalam sekejap,
-Menciptakan patung emas, merubah besi menjadi emas, dan banyak lagi berbagai fitnah yang ditunjukkan oleh Sai Baba kepada ribuan orang Bahkan - jutaan yang datang dari berbagai suku bangsa dan agama.

Saat ini laki-laki ini sudah memiliki puluhan juta pengikut.


"Dajjal adalah seorang laki-laki yang gemuk, berkulit merah dan berambut keriting..." (HR.Bukhari dan Muslim)

"Di awal kemunculannya, Dajjal berkata, Aku adalah nabi, padahal tidak ada nabi setelahku. Kemudian ia memuji dirinya sambil berkata, Aku adalah Rabb kalian, padahal kalian tidak dapat melihat Rabb kalian sehingga kalian mati (HR.Ibnu Majah)


BEBERAPA PERSAMAAN DAJJAL DAN SAI BABA:


-Dajjal seorang laki yang berpostur pendek, gempal, berambut kribo, berkaki bengkok (agak pengkor). Sai Baba seorang yang berpostur pendek dan berambut kribo.

-Dajjal memiliki mata yang buta. Sai Baba pernah mengalami kebutaan di waktu muda kemudian sembuh kembali.

-Dajjal datang dan bersama ada gunung roti dan sungai air. Sai Baba memiliki kemampuan mengeluarkan vibhuti (tepung suci) dari udara melalui tangannya.

-Dajjal memiliki kemampuan berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan cepat dan kecepatannya seperti hujan badai atau secepat awan yang ditiup angin kencang. Sai Baba memiliki kemampuan berjalan menjelajahi bumi dalam hitungan kejapan mata.

-Dajjal mengikuti pengikut yang sangat banyak, bahkan di akhir zaman nanti banyak manusia yang berangan-angan untuk berjumpa dengan Dajjal. Sai Baba memiliki pengikut yang jumlahnya puluhan juta manusia dari berbagai macam suku, bangsa, negara dan agama.

-Dajjal akan muncul dengan mengaku sebagai orang bijak/ baik, sehingga banyak sekali orang yang tertarik untuk mengikutinya. Sai Baba mengaku sebagai orang yang bijak yang membawa misi perdamaian, cinta kasih menghapuskan segala persengketaan dengan bijaksana.

-Dajjal akan muncul dan sebagai nabi. Sai Baba memposisikan dirinya sebagai nabi kepada pengikut-pengikutnya.

-Dajjal akan menggunakan nama Al-Masih. Sai Baba mengaku akan menjelma sebagai Isa Al-Masih setelah tahun 2020.

-Dajjal akan mengaku sebagai Tuhan. Sai Baba mengklaim bahwa dirinya adalah Tuhan penguasa alam semesta.

-Dajjal akan mendakwahkan agama Allah. Dalam banyak majelis darshanya Sai Baba banyak berbicara tentang Islam, Al-Qur'an dan keharusan untuk memahaminya.

-Dajjal mampu menghidupkan orang mati dan menyembuhkan orang sakit. Sai Baba memiliki kemampuan menghidupkan orang mati juga menyembuhkan penyakit kanker.

-Dajjal dapat menurunkan hujan. Sai Baba memiliki kemampuan menurunkan hujan dan mendatangkan air untuk irigasi (di NTT sedang di bangun proyek Sai Baba untuk pengairan di daerah yang kering).

-Dajjal bisa mengeluarkan perbendaharaan (perhiasan dan harta) dari bangunan yang roboh, lalu perbendaharaan itu akan mengikuti ratunya. Sai Baba mampu menciptakan patung emas, kalung emas, injil mini dan berbagai bentuk medalai berlafadz ALLAH dalam sekejap.

-Dajjal akan membunuh seseorang dan menghidupkannya kembali. Sai Baba bisa menghidupkan orang yang sudah meninggal dunia.

-Dajjal bisa berpindah raga dan tempat dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Sai Baba bisa berpindah dari satu jasad ke jasad lainnya yang merupakan benruk reinkarnasi dirinya.

-Dajjal bisa membesarkan tubuhnya. Sai Baba memliki kemampuan berjalan di udara dan membuat kemukjizatan pada sebuah pesawat terbang.

-Dajjal biasa keluar masuk pasar dan makanan. Sai Baba juga manusia biasa yang makan dan minum sebagaimana manusia lainnya, ia juga bisa berjalan ke pasar, rumah sakit, proyek irigasi dan tempat lain yang biasa dikunjungi manusia.

-Dajjal bisa memerintahkan bumi untuk mengeluarkan tumbuh-tumubuhnan dan air. Sai baba bisa mengeluarkan air dengan hentakan kakinya.

-Dajjal tidak memliki anak. Sai Baba mandul, ia tidak beranak dan tidak berkeluarga (tidak menikah).

-Dajjal memimpin orang yahudi. Sai Baba memiliki misi menyebarkan teologi zionis.

-Dajjal muncul di zaman pertikaian. Sai Baba mengklaim bahwa ia datang dari masa banyak pertikaian dan persengketaan, dan kedatangannya untuk menegakkan kebenaran dan membinasakan kejahatan.



Kesimpulan: Bahwa sifat Dajjal dan Sai Baba yang diutarakan diatas adalah bagian dari sifat salah satu 30 dajjal-dajjal kecil (pendusta-pendusta akhir zaman) yang akan membuka jalan bagi munculnya al-Masih al-Dajjal (Dajjal besar).

Yang ciri-cirinya menurut riwayat hadits shahih adalah sebagai berikut :

-Dajjal buta sebelah seperti buah anggur.
-Kedua matanya ada tulisan kafir yang dapat dibaca oleh orang beriman.
-Dajjal tinggal di bumi selama 40 hari, 1 hari seperti setahun, 1 hari berikutnya seperti sebulan, 1 hari berikutnya seperti seminggu, 1 hari berikutnya seperti hari biasa.

Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: "Tidak ada satu negeri yang tidak dimasuki Dajjal, kecuali Mekah dan Madinah, dan tidak ada satu jalan di Madinah, kecuali terdapat malaikat yang berbaris menjaganya. Maka Dajjal singgah di daerah rawa, kemudian Madinah bergoncang tiga kali goncangan, sehingga seluruh orang kafir dan munafik keluar dari sana menuju ke tempat Dajjal."

Rasulullah SAW bersabda : “Bukankah sesungguhnya ia itu bermata sebelah, dan tertulis di antara kedua mata dajjal itu kata kafir, yang dapat dibaca oleh setiap Mukmin.” (Muttafaqun ‘alaih) Dan dalam riwayat yang lain dinyatakan: “Tertulis diantara dua matanya huruf kaf, fa’, dan ra’.”(HR. At-Tirmidzi)

Hadist riwayat Muslim, dari Nawwas bi Sam’an: Rasullulah SAW mengatakan, "Dajjal adalah seorang pemuda berambut keriting, matanya sebelah kanan celek, aku menyerupakannya dengan Abdul Uzza bin Qathan (lelaki Quraisy yang hidup di zaman Jahiliyah). Maka barang siapa yang menemuinya bacalah surat Al-Kahfi. Ia keluar dari sebuah jalan antara Syam dan Iraq, lalu ia berbuat binasa kesana kemari ”

ALLAHU AKBAR! LA HAWLA WA LA QUWWATA ILLA BILLAHIL "ALIYUL ADZHIM….

Sudah selayaknya kita senantiasa memohon perlindungan hanya kepada Allah SWT saja. Bacalah selalu doa di bawah ini selepas shalat Fardhu, di akhir tahiyyat sebelum salam, insya Allah, kita selalu dalam lindungan-Nya.

"ALLAHUMMA INNI 'AUDZU BIKA MIN ADZABIN JAHANNAM, WA MIN ADZABIN QABRI, WA MIN FITNATIN MAHYA WA MAMAAT, WA MIN SYAHRII FITNATIN MAHSYIHIL DAJJAL"

“Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari azab neraka Jahannam, aku berlindung kepadaMu dari azab kubur, kuberlindung kepadaMu dari fitnah kehidupan dunia dan kematian serta kuberlindung kepadaMu dari kejahatan dan fitnah Al-Masih Dajjal”


***Konspirasi Dajal bersifat matrialistik sekuler, dia datang dan "berdakwah" dengan membawa perumpamaan air, namun pada hakikatnya adalah api. Surga yang dia tawarkan tapi pada hakikatnya adalah neraka. Neraka yang dia tawarkan tapi pada hakikatnya adalah surga.

Gaya bicara Dajjal, tidak lain adalah seorang pendusta besar! Shalat adalah buang-buang waktu, Alquran dan agama hanyalah simbol, bahkan ia kerap mendustakan keberadaan para nabi-nabi terdahulu dan mengadakan fitnah didalam cerita/kisah rasul-rasul terdahulu.

Itulah sebagian sifat dari Dajjal laknatullah alaihi! Tujuannya hanya ingin mengkafirkan penduduk bumi dan memurtadkan orang-orang Islam agar keluar dari agamanya dengan dalih, Islam adalah agama setan dan masih banyak lagi. Naudzu billahi min dzalik!

Padahal Allah telah menjelaskan dalam Quran: "Sesungguhnya agama (yang diridai) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barang siapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya. (Ali-’Imran:18-19)

Waspadalah wahai kaum muslimin dan mukminat!

Monday, July 26, 2010

BINA INSAN GURU




Dimulai dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang...
Alhamdulillah, saya masih dipanjangkan usia hingga ke hari ini dengan nikmat yang diberi untuk mengecapi segala rahmat dari-Nya...syukurku pada-Mu Ya Allah....

Bina Insan Guru atau BIG yang saya sertai bagi semester ini merupakan BIG kali ke-4 bagi saya...
Alhamdulillah, Tuhan berikan pelbagai pengalaman yang sukar dilupakan dan menjadi memori indah dalam ingatan bagi seorang insan yang bakal bergelar guru...

BIG kali ini kami telah bersepakat untuk adakan di Pantai Remis iaitu di kampung nelayan.. sebelum tiba di sana, macam-macam berligat di dalam fikiran saya, antaranya...sapa yang akan jadi family angkat saya dan macam mana keadaan kampung tu... sebabnya saya hanya terbayang mereka juga hidup di dalam keadaan yang agak susah...

waktu dapat keluarga angkat tu, saya dan dua orang lagi student IPG yang menjadi adik beradik kepada keluarga angkat tersebut di bawa pulang kerumah... sebelum tu, sy harap sangat dia xade anak lelaki sebab susah sikit nak jaga kalau ada anak laki. last2, alhamdulillah, anak-anak family angkat tu memang xde kat rumah, semua anak-anak famly angkat 2 bekerja dan ada yang masih belajar...

saya dan rakan saya yang dua orang lagi tu dilayan seperti anak sendiri... seronok ada kat sana, macam katkampung sendiri... kami membahasakan panaggilah 'abah dan ummi' kepada ibu dan ayah angkat kami, mereka pun suka dengan panggilan 2...

Abah angkat saya bekerja sebagai nelayan, setiap hari akan turun ke laut untuk mendapatkan sumber laut... bagi mereka laut merupakan mata pencarian yang utama... sebab 2 ada pepatah yang menyatakan "kalau takut di lambung ombak jangan berumah di tepi pantai"...tapi bagi nelayan kat sini, laun merupakan sumber utama rezeki mereka sehari-hari...walaupun ada jiran yang pernah tekorban di laut. Agak menyedihkan bila mendengarkan perkara nie...tapi mati tu kan pasti, cuma kita je tak tahu bila dan di mana...kan???

Ummi pulak, tak la berapa sihat sangat...biasala enjin lama(kata abah)...tapi disebabkan kehadiran kami kat rumah 2, dia cuba layan kami dengan baik...siap sediakan juadah pagi petang sampai la ke malam...kami apa lagi, makan je setiap masa...xpernah xcukup makan...sedih jugak bila ingat balik, ummi dengan abah angkat kami nie takla berada sangat tapi dia cuba bagi kami makan apa yang termampu...(terharunyeeee =(....). Lecterer kate kat situ melayu hanya 30% je...kebanyakan tinggal kat kampung...cina dan india banyak tinggal kat bandar..sebab tu saya pergi kedai kat bandar majoriti cina ja yang ada kedai..melayu keja jual kuih, nelayan dan pembantu-pembantu kecik je...tapi tak dinafikan ada jugak anak-anak melayu kampung tu yang jadi guru...mudah-mudahan guru-guru ini lah yang membuka mata penduduk kampung dan anak-anak kampung betapa pentingnya PENDIDIKAN dalam merubah nasib keluarga mereka yang sederhana tu...

Satu lagi perkara yang agak menyedihkan saya, abah dan ummi angkat nie masih kurang faham lagi tentang agama...yang mereka faham Islam tu hanyalah solat je... saya cakap macam ni sebab, abah angkat pernah cakap "buat apa pakai tudung dalam rumah, xpayah pakai la...abah dengan ummi ja"...ermmmm..terkejut jugak bila abah cakap macam 2...tapi kita tak boleh salahkan mereka, mungkin tak faham dan tak dapat pendedahan...hmmm...

satu labi bila abah ajak naik motor dengan dia,...bagi abah angkat mungkin dia angap kami macam anak-anak, tapi kamu tetap bukan anak dia dan orang yang boleh kahwin dengan dia...so, Alhamdulillah...kami ada ilmu dan tahu pasal aurat dan ikhtilat..kalau kami jahil, kami mesti ikut sebab tak faham....

Terkilan jugak dalam hati saya sebab saya tak berbuat apa-apa untuk faham kan mereka...cuma kami tak ikut apa yang abah angkat cakap...alhamdulillah rakan yang sekali dengan saya pun faham pasal aurat dan ikhtilat...dan mereka pun menutup aurat sampai hari akhir kat situ....


emmmm....syukurlah, macam-macam pengajaran dan pengalaman yang saya dapat...mudah-mudahan menjadi panduan kepada saya dan orang lain di masa akan datang....InsyaAllah..

Friday, July 16, 2010

UWAIS AL-QORNI, TERKENAL DI LANGIT TAPI TAK DIKENAL DIBUMI (kisah sahabat)



Alhamdulillah.... sekadar perkongsian dari saya....tapi dalam bahasa indonesia. Bahasa tidak penting tetapi penyampaian dan ilmu dari cerita ini adalah lebih penting...

InsyaAllah jadi peringatan bersama...


Pada zaman Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wasallam, ada seorang pemuda bermata biru, rambutnya merah, pundaknya lapang panjang, berpenampilan cukup tampan, kulitnya kemerah-merahan, dagunya menempel di dada selalu melihat pada tempat sujudnya, tangan kanannya menumpang pada tangan kirinya, ahli membaca Al Qur’an dan matanya mudah meneteskan airmata, pakaiannya hanya dua helai sudah kusut yang satu untuk penutup badan dan yang satunya untuk selendangan, tiada orang yang menghiraukan, tak dikenal oleh penduduk bumi akan tetapi sangat terkenal di langit.
Pernah seorang fuqoha’ negeri Kuffah, karena ingin duduk dengannya, memberinya hadiah dua helai pakaian, tapi tak berhasil dengan baik, karena hadiah pakaian tadi diterima lalu dikembalikan lagi olehnya seraya berkata : “Aku khawatir, nanti sebagian orang menuduh aku, dari mana kamu dapatkan pakaian itu, kalau tidak dari membujuk pasti dari mencuri”.

Pemuda dari Yaman ini telah lama menjadi yatim, tak punya sanak famili kecuali hanya ibunya yang telah tua renta dan lumpuh. Hanya penglihatan kabur yang masih tersisa. Untuk mencukupi kehidupannya sehari-hari, Uwais bekerja sebagai penggembala kambing. Upah yang diterimanya hanya cukup untuk sekedar menopang kesehariannya bersama Sang ibu, bila ada kelebihan, ia pergunakan untuk membantu tetangganya yang hidup miskin dan serba kekurangan seperti keadaannya. Kesibukannya sebagai penggembala domba dan merawat ibunya yang lumpuh dan buta, tidak mempengaruhi kegigihan ibadahnya, ia tetap melakukan puasa di siang hari dan bermunajat di malam harinya.
Uwais al-Qarni telah memeluk Islam pada masa negeri Yaman mendengar seruan Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wasallam. yang telah mengetuk pintu hati mereka untuk menyembah Allah, Tuhan Yang Maha Esa, yang tak ada sekutu bagi-Nya. Islam mendidik setiap pemeluknya agar berakhlak luhur. Peraturan-peraturan yang terdapat di dalamnya sangat menarik hati Uwais, sehingga setelah seruan Islam datang di negeri Yaman, ia segera memeluknya, karena selama ini hati Uwais selalu merindukan datangnya kebenaran. Banyak tetangganya yang telah memeluk Islam, pergi ke Madinah untuk mendengarkan ajaran Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wasallam secara langsung. Sekembalinya di Yaman, mereka memperbarui rumah tangga mereka dengan cara kehidupan Islam.

Alangkah sedihnya hati Uwais setiap melihat tetangganya yang baru datang dari Madinah. Mereka itu telah “bertamu dan bertemu” dengan kekasih Allah penghulu para Nabi, sedang ia sendiri belum. Kecintaannya kepada Rasulullah menumbuhkan kerinduan yang kuat untuk bertemu dengan sang kekasih, tapi apalah daya ia tak punya bekal yang cukup untuk ke Madinah, dan yang lebih ia beratkan adalah sang ibu yang jika ia pergi, tak ada yang merawatnya.

Hari berganti dan musim berlalu, dan kerinduan yang tak terbendung membuat hasrat untuk bertemu tak dapat dipendam lagi. Uwais merenungkan diri dan bertanya dalam hati, kapankah ia dapat menziarahi Nabinya dan memandang wajah beliau dari dekat ? Tapi, bukankah ia mempunyai ibu yang sangat membutuhkan perawatannya dan tak tega ditinggalkan sendiri, hatinya selalu gelisah siang dan malam menahan kerinduan untuk berjumpa. Akhirnya, pada suatu hari Uwais mendekati ibunya, mengeluarkan isi hatinya dan memohon izin kepada ibunya agar diperkenankan pergi menziarahi Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasallam di Madinah. Sang ibu, walaupun telah uzur, merasa terharu ketika mendengar permohonan anaknya. Beliau memaklumi perasaan Uwais, dan berkata : “Pergilah wahai anakku ! temuilah Nabi di rumahnya. Dan bila telah berjumpa, segeralah engkau kembali pulang”. Dengan rasa gembira ia berkemas untuk berangkat dan tak lupa menyiapkan keperluan ibunya yang akan ditinggalkan serta berpesan kepada tetangganya agar dapat menemani ibunya selama ia pergi.

Sesudah berpamitan sambil menciumi sang ibu, berangkatlah Uwais menuju Madinah yang berjarak kurang lebih empat ratus kilometer dari Yaman. Medan yang begitu ganas dilaluinya, tak peduli penyamun gurun pasir, bukit yang curam, gurun pasir yang luas yang dapat menyesatkan dan begitu panas di siang hari, serta begitu dingin di malam hari, semuanya dilalui demi bertemu dan dapat memandang sepuas-puasnya paras baginda Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasallam yang selama ini dirindukannya.

Tibalah Uwais al-Qarni di kota Madinah. Segera ia menuju ke rumah Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasallam, diketuknya pintu rumah itu sambil mengucapkan salam. Keluarlah sayyidatina ‘Aisyah radiyallahu anhu, sambil menjawab salam Uwais. Segera saja Uwais menanyakan Nabi yang ingin dijumpainya. Namun ternyata beliau Shalallahu ‘Alaihi Wasallam tidak berada di rumah melainkan berada di medan perang. Betapa kecewa hati sang perindu, dari jauh ingin berjumpa tetapi yang dirindukannya tak berada di rumah. Dalam hatinya bergolak perasaan ingin menunggu kedatangan Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasallam dari medan perang. Tapi, kapankah beliau pulang ? Sedangkan masih terngiang di telinga pesan ibunya yang sudah tua dan sakit-sakitan itu, agar ia cepat pulang ke Yaman,” Engkau harus lekas pulang”. Karena ketaatan kepada ibunya, pesan ibunya tersebut telah mengalahkan suara hati dan kemauannya untuk menunggu dan berjumpa dengan Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasallam . Ia akhirnya dengan terpaksa mohon pamit kepada sayyidatina ‘Aisyah r.a. untuk segera pulang ke negerinya. Dia hanya menitipkan salamnya untuk Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasallam dan melangkah pulang dengan perasaan haru.

Sepulangnya dari perang, Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasallam langsung menanyakan tentang kedatangan orang yang mencarinya. Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wasallam menjelaskan bahwa Uwais al-Qarni adalah anak yang taat kepada ibunya. Ia adalah penghuni langit (sangat terkenal di langit). Mendengar perkataan Rosulullah, sayyidatina ‘Aisyah r.a. dan para sahabatnya tertegun. Menurut informasi sayyidatina ‘Aisyah r.a., memang benar ada yang mencari Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasallam dan segera pulang kembali ke Yaman, karena ibunya sudah tua dan sakit-sakitan sehingga ia tidak dapat meninggalkan ibunya terlalu lama. Rosulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda : “Kalau kalian ingin berjumpa dengan dia (Uwais al-Qarni), perhatikanlah, ia mempunyai tanda putih di tengah-tengah telapak tangannya.” Sesudah itu beliau Shalallahu ‘Alaihi Wasallam, memandang kepada sayyidina Ali r.a dan sayyidina Umar r.a. dan bersabda : “Suatu ketika, apabila kalian bertemu dengan dia, mintalah do’a dan istighfarnya, dia adalah penghuni langit dan bukan penghuni bumi”.
Tahun terus berjalan, dan tak lama kemudian Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasallam wafat, hingga kekhalifahan sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq r.a. telah di estafetkan Khalifah Umar r.a. Suatu ketika, khalifah Umar teringat akan sabda Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasallam tentang Uwais al-Qarni, sang penghuni langit. Beliau segera mengingatkan kepada sayyidina Ali r.a untuk mencarinya bersama. Sejak itu, setiap ada kafilah yang datang dari Yaman, beliau berdua selalu menanyakan tentang Uwais al-Qorni, apakah ia turut bersama mereka. Diantara kafilah-kafilah itu ada yang merasa heran, apakah sebenarnya yang terjadi sampai-sampai ia dicari oleh beliau berdua. Rombongan kafilah dari Yaman menuju Syam silih berganti, membawa barang dagangan mereka.

Suatu ketika, Uwais al-Qorni turut bersama rombongan kafilah menuju kota Madinah. Melihat ada rombongan kafilah yang datang dari Yaman, segera khalifah Umar dan sayyidina Ali mendatangi mereka dan menanyakan apakah Uwais turut bersama mereka. Rombongan itu mengatakan bahwa ia ada bersama mereka dan sedang menjaga unta-unta mereka di perbatasan kota. Mendengar jawaban itu, beliau berdua bergegas pergi menemui Uwais al-Qorni. Sesampainya di kemah tempat Uwais berada, Khalifah Umar dan sayyidina Ali memberi salam. Namun rupanya Uwais sedang melaksanakan sholat. Setelah mengakhiri shalatnya, Uwais menjawab salam kedua tamu agung tersebut sambil bersalaman. Sewaktu berjabatan, Khalifah Umar segera membalikkan tangan Uwais, untuk membuktikan kebenaran tanda putih yang berada ditelapak tangan Uwais, sebagaimana pernah disabdakan oleh baginda Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasallam. Memang benar ! Dia penghuni langit. Dan ditanya Uwais oleh kedua tamu tersebut, siapakah nama saudara ? “Abdullah”, jawab Uwais. Mendengar jawaban itu, kedua sahabatpun tertawa dan mengatakan : “Kami juga Abdullah, yakni hamba Allah. Tapi siapakah namamu yang sebenarnya ?” Uwais kemudian berkata: “Nama saya Uwais al-Qorni”. Dalam pembicaraan mereka, diketahuilah bahwa ibu Uwais telah meninggal dunia. Itulah sebabnya, ia baru dapat turut bersama rombongan kafilah dagang saat itu. Akhirnya, Khalifah Umar dan Ali k.w. memohon agar Uwais berkenan mendo’akan untuk mereka. Uwais enggan dan dia berkata kepada khalifah: “Sayalah yang harus meminta do’a kepada kalian”. Mendengar perkataan Uwais, Khalifah berkata: “Kami datang ke sini untuk mohon do’a dan istighfar dari anda”. Karena desakan kedua sahabat ini, Uwais al-Qorni akhirnya mengangkat kedua tangannya, berdo’a dan membacakan istighfar. Setelah itu Khalifah Umar r.a. berjanji untuk menyumbangkan uang negara dari Baitul Mal kepada Uwais, untuk jaminan hidupnya. Segera saja Uwais menolak dengan halus dengan berkata : “Hamba mohon supaya hari ini saja hamba diketahui orang. Untuk hari-hari selanjutnya, biarlah hamba yang fakir ini tidak diketahui orang lagi”.

Beberapa waktu kemudian, tersiar kabar kalau Uwais al-Qorni telah pulang ke rahmatullah. Anehnya, pada saat dia akan dimandikan tiba-tiba sudah banyak orang yang berebutan untuk memandikannya. Dan ketika dibawa ke tempat pembaringan untuk dikafani, di sana sudah ada orang-orang yang menunggu untuk mengkafaninya. Demikian pula ketika orang pergi hendak menggali kuburnya. Di sana ternyata sudah ada orang-orang yang menggali kuburnya hingga selesai. Ketika usungan dibawa menuju ke pekuburan, luar biasa banyaknya orang yang berebutan untuk mengusungnya. Dan Syeikh Abdullah bin Salamah (Syeikh Abdullah bin Salamah adalah orang yang pernah ikut berperang bersama Uwais al-Qorni pada masa pemerintahan sayyidina Umar r.a.) menjelaskan, “ketika aku ikut mengurusi jenazahnya hingga aku pulang dari mengantarkan jenazahnya, lalu aku bermaksud untuk kembali ke tempat penguburannya guna memberi tanda pada kuburannya, akan tetapi sudah tak terlihat ada bekas kuburannya.


Meninggalnya Uwais al-Qorni telah menggemparkan masyarakat kota Yaman. Banyak terjadi hal-hal yang amat mengherankan. Sedemikian banyaknya orang yang tak dikenal berdatangan untuk mengurus jenazah dan pemakamannya, padahal Uwais adalah seorang fakir yang tak dihiraukan orang. Sejak ia dimandikan sampai ketika jenazahnya hendak diturunkan ke dalam kubur, di situ selalu ada orang-orang yang telah siap melaksanakannya terlebih dahulu. Penduduk kota Yaman tercengang. Mereka saling bertanya-tanya : “Siapakah sebenarnya engkau wahai Uwais al-Qorni ? Bukankah Uwais yang kita kenal, hanyalah seorang fakir yang tak memiliki apa-apa, yang kerjanya hanyalah sebagai penggembala domba dan unta ? Tapi, ketika hari wafatmu, engkau telah menggemparkan penduduk Yaman dengan hadirnya manusia-manusia asing yang tidak pernah kami kenal. Mereka datang dalam jumlah sedemikian banyaknya. Agaknya mereka adalah para malaikat yang di turunkan ke bumi, hanya untuk mengurus jenazah dan pemakamannya. Baru saat itulah penduduk Yaman mengetahuinya siapa “Uwais al-Qorni” ternyata ia tak terkenal di bumi tapi terkenal di langit.
www.kebunhikmah.com

Sunday, July 4, 2010

4 Isteriku....


sekadar perkongsian untuk menjadi peringatan bersama...


Suatu ketika, ada seorang pedagang kaya yang mempunyai empat orang isteri. Dia mencintai isteri yang keempat dan memberikan harta dan kesenangan yang banyak. Sebab, isteri keempat adalah yang tercantik di antara kesemua isterinya. Maka, tidak hairan lelaki ini sering memberikan yang terbaik untuk isteri keempatnya itu.

Pedagang itu juga mencintai isterinya yang ketiga. Dia sangat bangga dengan
isterinya ini, dan sering berusaha untuk memperkenalkan isteri ketiganya
ini kepada semua temannya. Namun dia juga selalu bimbang kalau-kalau isterinya ini akan lari dengan lelaki yang lain.

Begitu juga dengan isterinya yang kedua. Dia juga sangat menyukainya. Dia adalah seorang isteri yang sabar dan penuh pengertian. Bila-bila masa pun apabila pedagang ini mendapat masalah, dia selalu meminta pandangan isterinya yang kedua ini. dialah tempat bergantung. Dia selalu menolong dan mendampingi suaminya melalui masa-masa yang sulit.

Sama halnya dengan isterinya yang pertama. Dia adalah pasangan yang sangat
setia. Dia sering membawa kebaikan bagi kehidupan keluarga ini. Dialah yang
merawat dan mengatur semua kekayaan dan usaha si suami. Akan tetapi si pedangang tidak begitu mencintainya. Walaupun isteri pertamanya ini begitu sayang kepadanya namun, pedagang ini tidak begitu memperdulikannya.

Suatu ketika, si pedagang sakit. Kemudian dia menyedari mungkin masa untuknya hidup tinggal tidak lama lagi. Dia mula merenungi semua kehidupan indahnya, dan berkata dalam hati, "Saat ini, aku punya empat orang isteri. Namun, apabila aku meninggal, aku akan sendiri. Betapa menyedihkan jika aku harus hidup sendiri."

Lalu dia meminta semua isterinya datang dan kemudian mulai bertanya pada
isteri keempatnya, "Kaulah yang paling kucintai, kuberikan kau gaun dan
perhiasan yang indah. Nah sekarang, aku akan mati, mahukah kau mendampingiku dan menemaniku?" Isteri keempatnya terdiam. "Tentu ! saja tidak!" jawab isterinya yang keempat, dan pergi begitu sahaja tanpa berkata-kata lagi. Jawapan itu sangat menyakitkan hati seakan-akan ada pisau yang terhunus dan menghiris-hiris hatinya.


Pedagang yang sedih itu lalu bertanya kepada isteri ketiganya, "Aku pun mencintaimu sepenuh hati, dan saat ini, hidupku akan berakhir. Mahukah kau ikut denganku, dan menemani akhir hayatku?". Isteri ketiganya menjawab, "Hidup begitu indah di sini. Aku akan menikah lagi jika kau mati". Pedagang begitu terpukul dengan jawapan isteri ketiganya itu.

Lalu, dia bertanya kepada isteri keduanya, "Aku selalu berpaling padamu setiap kali mendapat masalah. Dan kau selalu mahu membantuku. Kini, aku perlu sekali pertolonganmu. Kalau aku mati, mahukah kau ikut dan mendampingiku?" Si isteri kedua menjawab perlahan, "Maafkan aku...aku tak mampu menolongmu kali ini. Aku hanya boleh menghantarmu ke liang kubur saja. Nanti, akan kubuatkan makam yang indah buatmu."

Jawapan itu seperti kilat yang menyambar. Si pedagang kini berasa putus
asa. Tiba-tiba terdengar satu suara, "Aku akan tinggal denganmu. Aku akan
ikut ke manapun kau pergi. Aku, tak akan meninggalkanmu, aku akan setia
bersamamu." Si pedagang lalu menoleh ke arah suara itu dan mendapati
isteri pertamanya yang berkata begitu. Isteri pertamanya tampak begitu kurus.
Badannya seperti orang yang kelaparan. Berasa menyesal, si pedagang
Lalu berguman, "Kalau saja aku mampu melayanmu lebih baik pada saat aku
mampu, tak akan kubiarkan kau seperti ini isteriku."

Teman, sesungguhnya kita punya empat orang isteri dalam hidup ini;

ISTERI KEEMPAT adalah tubuh kita. Seberapa banyak waktu dan belanja
Yang kita keluarkan untuk tubuh kita supaya tampak indah dan gagah, semuanya
akan hilang. Ia akan pergi segera apabila kita meninggal. Tak ada keindahan
dan kegagahan yang tersisa saat kita menghadapNYA.

ISTERI KETIGA adalah status sosial dan kekayaan kita. Saat kita meninggal, semuanya akan pergi kepada! yang lain. Mereka akan berpindah dan melupakan kita yang pernah memilikinya.

ISTERI KEDUA pula adalah kerabat dan teman-teman. Seberapa pun dekat
hubungan kita dengan mereka, mereka tak akan mampu bersama kita selamanya.
Hanya sampai kuburla mereka akan menemani kita.

DAN SESUNGGUHNYA ISTERI PERTAMA adalah jiwa dan amal kita. Mungkin kita sering mengabaikan dan melupakannya demi kekayaan dan kesenangan peribadi.


Namun, sebenarnya, hanya jiwa dan amal kita sajalah yang mampu untuk terus
setia dan mendampingi kemanapun kita melangkah. Hanya amal yang mampu menolong kita diakhirat kelak.

Jadi, selagi mampu, perlakukanlah jiwa dan amal kita dengan bijak. Jangan
sampai kita menyesal kemudian hari!...